Sabtu, 08 Juni 2013

POPULASI DAN SAMPLE DALAM PENELITIAN




1.         Definisi Populasi dan Sample
Pelaksanaan suatu penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti atau yang diselidiki. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, benda benda mati lainnya, serta peristiwa dan gejala yang terjadi didalam masyarakat atau didalam alam. Dalam melakukan penelitian, kadang kadang peneliti melakukannya pada seluruh objek., tetapi sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja dari seluruh objek tersebut. Meskipun peneliti hanya mengambil dari sebagian objek yang diteliti, tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti.
Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi penelitian, sedangkan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut “sample” penelitian. Dalam mengambil sample penelitian ini digunakan cara atau tekhnik tekhnik tertentu, sehingga sample tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya. Tekhnik ini biasanya disebut metoda sampling atau tekhnik sampling. Didalam penelitian survey teknik sampling ini sangat penting dan perlu diperhitungkan masak masak. Sebab teknik pengambilan sample yang tidak baik akan memengaruhi validitas hasil penelitian tersebut.

2.         Kegunaan Sample
Kegunaan sampling di dalam penelitian antara lain:
a.          Menghemat Biaya
b.          Mempercepat Pelaksanaan Penelitian
c.          Menghemat Tenaga
d.          Memperluas Ruang Lingkup Pekerjaan
e.          Memperoleh Hasil yang Lebih Akurat
f.           Lebih Murah
g.          Mewakili Populasi
h.          Lebih Spesifik

3.         Hubungan Populasi dan Sample
            Sampel yang baik adalah sampel yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Kemampuan peneliti dalam memilih dan menyeleksi sampel sangat menentukan validitas eekternal suatu penelitian. Validitas eksternal berhubungan dengan kemampuan suatu hasil penelitian untuk diterapkan pada populasi targetnya. Kesalahan dalam penentuan sampel menyebabkan rendahnya validitas eksternal penelitian tersebut, seingga sulit untuk diterapkan pada populasi.

4.         Prosedur Pengambilan Sample
Langkah – langkah yang perlu ditempuh  dalam pengambilan sampel dari populasi antara lain:
1.  Menentukan tujuan penelitian
2.  Menentukan populasi penelitian
3.  Menentukan jenis data yang diperlukan.
4.  Menentukan teknik sampling
5.  Menentukan besarnya sampel
6.  Menentukan unit sampel yang diperlukan
7.  Memilih sampel
       
5.         Metode Sampling
            Metode sampling adalah suatu cara yang ditetapkan peneliti untuk menentukan atau memilih sejumlah sample dari populasinya. Metode sampling digunakan agar hasil penelitian yang dilakukan pada sample dapat mewakili populasinya. Metode ini sangat ditentukan oleh jenis penelitian, desain penelitian dan kondisi populasi dimana target sample berada.
Terdapat 2 metode dalam pengambilan sample secara umum yaitu pengambilan sample acak (random) atau disebut juga probability sampling dan pengambilan sample secara tidak acak (non random) atau disebut juga non probability sampling.

6.         Penentuan Besarnya Sample ( Sample Size )
            Menetapkan besarnya atau jumlah sampel suatu penelitian tergantung pada dua hal yaitu: pertama, adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel. Kedua, kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam perhitungan jumlah sampel adalah :
1.      Kesalahan tipe 1
         Nilai α yaitu probabiltas menolak hipotesis null (Ho) yang seharusnya pada populasi hipotesis null diterima. Nilai α yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah 0.05 untuk 2 sisi (2 sided)
2.      Kesalahan tipe 2
         Nilai β yaitu probabilitas menerima hipotesis null yang seharusnya pada populasi hipotesis null ditolak. Nilai β yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah 0.20 atau 0.10. nilai β menentukan power of the test sebesar 80%, maka nilai β adalah sebesar 1.00 – 0.80 = 0.20
3.      Pengetahuan tentang karakteristik statistic dari kelompok control seperti proporsi atau nilai mean yag didapat dari literature, pendapat pakar, pengalaman peneliti secara empiris atau pilot study pada kelompok responden.
4.      Effect size
         Effect size adalah perbedaan nilai variable dependen yang diharapkan (bermakna secara klinik) antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Penentuan besarnya effect size didasarkan pada keputusan klinik yang dianggap bermakna antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Jika terdapat lebih dari satu variable dependen pada suatu penelitian, maka besar effect size ditentukan berdasarkan variable dependen utama.



DAFTAR PUSTAKA

Notoatjmodjo.Soekidjo.2010.Metodelogi Penelitian Kesehatan.Pt.Rineka Cipta. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar