1. Definisi Populasi dan Sample
Pelaksanaan
suatu penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti atau yang
diselidiki. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, benda
benda mati lainnya, serta peristiwa dan gejala yang terjadi didalam masyarakat
atau didalam alam. Dalam melakukan penelitian, kadang kadang peneliti melakukannya
pada seluruh objek., tetapi sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja
dari seluruh objek tersebut. Meskipun peneliti hanya mengambil dari sebagian
objek yang diteliti, tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek
yang diteliti.
Keseluruhan
objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi penelitian,
sedangkan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini
disebut “sample” penelitian. Dalam mengambil sample penelitian ini digunakan
cara atau tekhnik tekhnik tertentu, sehingga sample tersebut sedapat mungkin
mewakili populasinya. Tekhnik ini biasanya disebut metoda sampling atau tekhnik
sampling. Didalam penelitian survey teknik sampling ini sangat penting dan
perlu diperhitungkan masak masak. Sebab teknik pengambilan sample yang tidak
baik akan memengaruhi validitas hasil penelitian tersebut.
2. Kegunaan Sample
Kegunaan
sampling di dalam penelitian antara lain:
a.
Menghemat Biaya
b.
Mempercepat Pelaksanaan Penelitian
c.
Menghemat Tenaga
d.
Memperluas Ruang Lingkup Pekerjaan
e.
Memperoleh Hasil yang Lebih Akurat
f.
Lebih Murah
g.
Mewakili Populasi
h.
Lebih Spesifik
3. Hubungan Populasi dan Sample
Sampel yang baik adalah sampel yang
dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Kemampuan peneliti
dalam memilih dan menyeleksi sampel sangat menentukan validitas eekternal suatu
penelitian. Validitas eksternal berhubungan dengan kemampuan suatu hasil
penelitian untuk diterapkan pada populasi targetnya. Kesalahan dalam penentuan
sampel menyebabkan rendahnya validitas eksternal penelitian tersebut, seingga
sulit untuk diterapkan pada populasi.
4. Prosedur Pengambilan Sample
Langkah
– langkah yang perlu ditempuh dalam
pengambilan sampel dari populasi antara lain:
1. Menentukan
tujuan penelitian
2. Menentukan
populasi penelitian
3. Menentukan
jenis data yang diperlukan.
4. Menentukan
teknik sampling
5. Menentukan
besarnya sampel
6. Menentukan
unit sampel yang diperlukan
7. Memilih
sampel
5. Metode Sampling
Metode sampling adalah suatu cara yang
ditetapkan peneliti untuk menentukan atau memilih sejumlah sample dari
populasinya. Metode sampling digunakan agar hasil penelitian yang dilakukan
pada sample dapat mewakili populasinya. Metode ini sangat ditentukan oleh jenis
penelitian, desain penelitian dan kondisi populasi dimana target sample berada.
Terdapat 2 metode dalam pengambilan sample
secara umum yaitu pengambilan sample acak (random) atau disebut juga probability sampling dan pengambilan
sample secara tidak acak (non random) atau disebut juga non probability sampling.
6. Penentuan Besarnya Sample ( Sample Size
)
Menetapkan besarnya atau jumlah
sampel suatu penelitian tergantung pada dua hal yaitu: pertama, adanya
sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari
besarnya sampel. Kedua, kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas
minimal dari besarnya sampel.
Beberapa
hal yang perlu dipahami dalam perhitungan jumlah sampel adalah :
1. Kesalahan
tipe 1
Nilai
α yaitu probabiltas menolak hipotesis null (Ho) yang seharusnya pada populasi hipotesis
null diterima. Nilai α yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah 0.05 untuk
2 sisi (2 sided)
2. Kesalahan
tipe 2
Nilai
β yaitu probabilitas menerima hipotesis null yang seharusnya pada populasi
hipotesis null ditolak. Nilai β yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah
0.20 atau 0.10. nilai β menentukan power
of the test sebesar 80%, maka nilai β adalah sebesar 1.00 – 0.80 = 0.20
3. Pengetahuan
tentang karakteristik statistic dari kelompok control seperti proporsi atau
nilai mean yag didapat dari literature, pendapat pakar, pengalaman peneliti
secara empiris atau pilot study pada kelompok responden.
4. Effect size
Effect
size adalah perbedaan nilai variable dependen yang diharapkan (bermakna secara
klinik) antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Penentuan besarnya
effect size didasarkan pada keputusan klinik yang dianggap bermakna antara
kelompok eksperimen dan kelompok control. Jika terdapat lebih dari satu
variable dependen pada suatu penelitian, maka besar effect size ditentukan berdasarkan
variable dependen utama.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatjmodjo.Soekidjo.2010.Metodelogi
Penelitian Kesehatan.Pt.Rineka Cipta. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar